Sabtu, 20 September 2014

Vertiminaponik Alternatif Bertani di Pekarangan Terbatas Untuk Menghadapi AEC 2015


         Tahun 2015 dapat menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perkembangan ekonomi  Indonesia. Asean Economy Community   AEC merupakan pembukaan luas pasar arus ekspor-import barang dan jasa ataupun investasi antarnegara ASEAN dimana  permasalahan tarif dan non tarif sudah tidak diberlakukan kembali. Hal tersebut juga berdampak pada Sektor pertanian. Sehingga perlu diterapkan teknologi baru bagi pertanian guna menunjang perekonomian agar tetap stabil bagi petani dan masyarakat. Dunia pertanian pada umumnya membutuhkan lahan yang cukup luas untuk melakukan budidaya tanaman serta area yang memadai untuk pembuatan kolam ikan. Lahan yang memadai tersebut tentunya hanya ada di daerah pedesaan atau daerah yang belum banyak dibangun perumahan. Saat ini banyak masyarakat yang ingin mengembangkan budidaya tanaman atau budidaya ikan namun kendala ada pada sulitnya mencari lahan. Hal tersebut dialami oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan, sedangkan bertani identik dilakukan di pedesaan saja.
Bertani dapat dilakukan oleh siapapun dimanapun, tidak hanya dilakukan di daerah yang memiliki lahan luas contohnya di pedesaan. Saat ini telah diciptakan teknologi baru untuk kegiatan bertani pada area yang tidak memiliki lahan luas yaitu sistem budidaya Vertiminaponik. Salah satu strategi optimasi pemanfaatan pekarangan yang memodifikasi sistem aquaponik sehingga cocok dengan kondisi perkotaan agar mendukung pembangunan pertanian di perkotaan. Mengingat telah berkurangnya lahan pertanian di Indonesia saat ini, Vertiminaponik perlu untuk dikembangkan. Vertiminaponik  ini memadukan tanaman sayur dan ikan yang sesuai untuk dikembangkan pada lahan yang terbatas. Jenis sayur mayur yang dapat dikembangkan antara lain dengan menanam sayuran antara lain sawi, kangkung, selada air, bayam, dan bawang daun. Ikan yang dapat dibudidayakan yaitu ikan air tawar.
Pada sistem ini, dengan  satu lahan yang sama akan membuahkan hasil dua komoditas sekaligus, yaitu sayuran dan ikan. Budidaya sayuran, secara langsung akan didukung oleh sistem kolam ikan  yang menghasilkan sisa pakan dan kotoran ikan yang mengandung nutrisi dan hara  yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman di atasnya. Kemudian tanaman tersebut akan menyaring air dan mempertahankan kualitas air yang berada di bawahnya.  Kondisi tersebut menyebabkan kualitas air kolam akan tetap baik, bebas dari sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga akan mendorong pertumbuhan ikan. 
Vertiminaponik ini  perlu dikembangkan di Indonesia untuk menghadapi Asean Economy Community 2015. Teknologi ini dapat dikembangkan oleh seluruh masyarakat agar dapat bertani secara mandiri serta dapat meningkatkan ekonomi dari penghasilan tersebut. Hal ini  perlu diterapkan untuk menyongsong inovasi pertanian di Indonesia tanpa memerlukan lahan yang luas serta tidak tertinggal oleh teknologi baru.

 Sumber : (http://www.uc.ac.id/events/latest-news/tantangan-indonesia-menghadapi-aec2015)

Nama: Annisa 12848









            

1 komentar:

  1. Azizah umi (13172)
    Artikel ini memiliki nilai penyuluhan:
    1. Sumber ide/teknologi: dalam artikel ini memuat vertiminaponik yang merupakan suatu teknologi baru dalam budidaya tanaman dan ikan
    2. Sasaran: sasaran dari artikel ini adalah para petani dan masyarakat umum. Bagi petani, artikel ini memberi de untuk memperbarui cara budidaya mereka agar mendapatkan hasil yang lebih banyak. Bagi masyarakat umum, artikel ini memberi inspirasi untuk mulai bertani meskipun hanya dengan lahan ang terbatas
    3. Manfaat: artikel ini bermanfaat untuk menambah wawasan bagi para petani untuk menghasilkan pangan yang mandiri.
    4. Pendidikan: artikel ini memuat tentang vertiminaponik yang menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan lahan bagi petani, sehingga dapat memotivasi bagi para pembaca untuk lebih kritis menghadapi permasalahan yang dihadapai dengan menghasilkan inovsi/teknologi baru.

    Nilai berita yang terdapat pada artikel ini antara lain:
    1. Timeline: berita ini cukup baru untuk menghadapi AEC yang beberapa bulan lagi akan dimulai
    2. Proximity: isi artikel ini dekat dengan para petani karena menyinggung sekaligus memberikan solusi bagi permasalahan keterbatasan lahan yang mereka hadapi
    3. Human interet: salah satu yang menjdai human interest adalah penemuan baru. Dan di dalam artikel ini memuat vertiminaponik sebagai teknologi baru, sehingga dapat menarik minat pembaca
    4. importance: artikel ini penting karena berisi solusi bagi permasalahan pertanian, khususnya untuk menghadapi AEC 2015

    BalasHapus